MAJU ADALAH KE WAJIBAN & MUNDUR ADALAH SUATU BENTUK PENGHIANATAN.

Sabtu, 10 Desember 2016

MERENUNG SEJENAK

Assalamua'laikum Warahmatullah Wabarakatuh
Jika kita berkaca pada sejarah tidak akan ada proklamator dan orator handal, pak Soekarno, jika saat muda beliau mengucilkan diri dan hanya membaca bukudi kamar. Tidak akan ada sosok Bill Gates, jika saat muda dulu dia tidak merasa percaya diri dan tidak melakukan riset komputer. Tidak akan ada figur Ciputra, jika saat muda dulu ia bermalas – malasan dan tidak mau memulai berwirausaha. Sungguh orang – orang berpengaruh dunia melakukan usaha untuk menjadikan diri mereka pantas saat mereka masih muda.

Untuk itu, seyogyanyalah kita sedikit merenungkan diri, apakah kita sudah melakukan usaha “melompat” itu. Apakah aktifitas yang selama ini kita lakukan hanya bermain Game, membuka Facebook, mengurung diri di kamar, ber-hedon ria di mall, sibuk mengurusi urusan pacaran, atau melakukan hiburan – hiburan kurang penting lainnya. Bagaimana kegiatan sehari – hari kita, kuliah – pulang, kuliah – pulang? Atau kuliah – nongkrong, kuliah – nongkrong? Sudahkah kita merasa pantas menyebut dirikita mahasiswa? Sudahkah kita merasa pantas untuk menikmati uang rakyat yang kita gunakan untuk bisa menyandang status mahasiswa? Mari kita sejenak memikirkan itu semua.

PENGURUS RAYON TARBIYAH
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
STAI ASSALAMIYAH
2016 - 2017

SYAHRUDIN ATTAR
Ketua

Jumat, 09 Desember 2016

TEORI ORGANISASI PMII STAI ASSALAMIYAH

Jika kita menganalisa sebagian besar teori organisasi PMII maka dapat di temukan sekurang kurangnya ada enam konsep inti six core concepts yang di bangun untuk menanamkan paradigma dan perspektif organisasi yg baik dan benar.
1. Anggota atau kader
2. Tujuan
3. Struktur
4. Strategi
5. Budaya organisasi
6. Lingkungan organisasi

Anggota atau Kader
Anggota atau Kader adalah salah satu hal yang sangatlah sentral dalam organisasi, karena tanpa adanya Anggota atau Kader maka tidak dapat disebut sebagai organisasi.
Apalagi PMII yang secara kesatmata adalah Organisasi Kaderisasi yang mana disetiap tahunnya melaksanakan Pengkaderan seperti MAPABA, PKD serta PKL. Hal ini rutin dilakukan karena pengkaderan seperti ini menjadi agenda wajib bagi Kepengurusan PR & PK untuk melakukan Rekrutmen kader.

Tujuan
Tujuan merupakan konseptualisasi dari sasaran atau targetan yang akan dicapai oleh Organisasi. Sama halnya seperti PMII yang bertujuan "Terbentuknya pribadi Muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, Berbudi luhur, Berilmu, Cakap, dan bertanggung jawab mengamalkan Ilmunya dan Komitmen memperjuangkan cita-cita Kemerdekaan Indonesia".

Setruktur
Setruktur disini menjelaskan tentang pola atau aspek-aspek regulasi dari relasi antara semua anggota atau kader didalam Organisasi. Setruktur dibentuk sebagaimana tertera didalam Ad/Art Organisasi dan Peraturan Organisasi (PO) dan kebutuhan Kepengurusan yang sekiranya belum tercatat dalam Ad/Art dan PO.
Setruktur disini meliputi Susunan Kepengurusan dan pembagian tugas contohnya adanya Bidang Internal, Eksternal, Keagamaan dan Keputrian.
Disini mereka memiliki tugas masing masing seperti internal yang bertanggung jawab penuh tentang internal Organisasi, seperti Pengkaderan, Musyawarah Kepengurusan dan Rapat Tahunan atau Konferensi.

Setrategi
Setrategi Organisasi adalah metode atau tehnik yang serba cepat dan tepat untuk memperkuat kerja Organisasi.
Seperti Setrategi pengembangan Organisasi, Setrategi Rekrutmen Kader atau Anggota, dan Strategi Penanaman rasa Kesadaran diri sebagai PMII.
Dari ketiga hal tersebut yang paling sulit ialah Setrategi Penanaman rasa kesadaran sebagai Kader PMII atau Pengurus, karena masih banyaknya para Pengurus yang masih kebingungan harus melakukan apa dikepengurusan yang ia duduki, karena kurangnya Pengetahuan tentang Dasar Organisasi akhirnya ia masih tidak tahu apa job dia sebagai Pengus.
Maka ini adalah suatu bentuk kemunduran Organisasi jika masih banyak Anggota atau Kader yang melupakan beberapa point dasar Organisasi seperti Integritas, Loyalitas dan Totalitas.

Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan suatu pola pola interaksi dan relasi yang telah ditemukan, diterima, dan dikembangkan oleh setiap Organisasi yang dijadikan sebagai basis orientasi berfiqir, berprilaku dan bertindak dari para Anggota dan Kader Organisasi.
Budaya disini pun dapat disimpulkan dengan suatu tindakan yang sudah tersistem dengan sendirinya yang akhirnya menjadi suatu kebiasaan dalam Organisasi.
Dan didalam Budaya PMII pun masih banyak yang harus kita perbaiki, tentunya prihal kebiasaan yang terlihat buruk, karena jika kita biarkan maka ini akan semakin melarut larut.
Maka kita butuh suatu gebrakan revolusi kebiasaan, agar kebiasaan kebiasaan buruk yang telah tersistem dengan sendirinya menjadi berubah menjadi kebiasaan yang indah secara Budaya dan Agama.

Lingkungan Organisasi
Secara sederhana, Lingkungan Organisasi adalah lingkungan fisik maupun nonfisik yang mengitari suatu Organisasi atau berhubungan dengan kepentingan Organisasi.
Pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dipengaruhi oleh dukungan dan hambatan, bahkan keterkaitan dan ketergantungan organisasi dengan lingkungan sekitar.
Seperti yang tertulih bahwa suatu pengembangan jaringan amatlah penting ini dapat menjadi sebagai eksostensi dari organisasi, semakinnya sering kita melaksanakan interaksi soaial terhadap lingkungan sekitar seperti tokoh masyaraka, alimil ulama, tokoh Pemerintahan dan Organisasi sekitar ini adalah salah satu dari strategi pengembangan Organisasi dan eksistensi Organisasi apalagi jika kita dapat berguna terhadapa Masyarakat dan Aparatur Pemerintah sekeliling.
Seperti kampus yang selau kita jadikan sebagai ajang eksistensi pembelajaran kita sebelum terjun dalam dunia masyarakat dan aparatur pemerintah setempat, kami selalu menanamkan agar kalian dapat membuktikan sebagai Anggota atau Kader PMII yang selalu keluar dari zona nyaman, dan menjadi Generasi Penerus Bangsa yang dapat dibanggakan oleh Organisasi, Bangsa dan Agama.

Terimakasih Sahabat mudah mudahan tulisan ku bermanfaat bagi referensi Sahabat" dalam ber PMII.
Salam hormat
SYAHRUDIN ATTAR
(Ketua RayonTarbiyah)

Kamis, 08 Desember 2016

PERAN PEMUDA TERHADAP BANGSA

PEMUDA adalah pelaku perubahan bangsa. Berbicara masalah pemuda tidak akan ada habisnya, perubahan besar yang terjadi padabangsa ini tidak terlepas dari peran para pemuda yang pada saat itu cerdas, kritis dan kreatif. Sumpah pemuda 1928 lahir karena langkah strategis yang dilakukan oleh pemuda untuk menyatukan pemuda di seluruh tanah air menjadi satu bangsa dan satu bahasa. “Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, sedangkan satu pemuda dapat mewujudkan mimpi mereka,” kata Bung Karno ketika itu.
Betapa pentingnya peran generasi muda sebagai bentuk kemajuan dari suatu bangsa, jika para pemudanya hanya dapat bermalas malasan dan hanya menjadi penonton kemajuan teknologi dan intelektualitas maka mau dibawa kemana bangsa ini.
Maka lahirnya PMII pada 17 April 1960 sebagai jawaban dari itu semua yang bertujuan "membentuk pribadi muslim yg bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, cakap, serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan indonesia".
Hingga saat ini PMII masih berjuang untuk mewujudkan apa yang dijadikan tujuan dibentuknya PMII.
Hingga telah banyak sahabat-sahabat kami yang telah berkecimpung dalam atmosfir pemerintahan, untuk menunjukan kepada dunia bahwa kader-kader PMII menjadi pionir-pionir penggerak kemajuan bangsa indonesia.
Kamipun selaku Pengurus Rayon Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah selalu menanamkan Nilai-Nilai PMII guna terciptanya Mahasiswa yang Kritis, Agamis & Nasionalis.
Tak lupa yang terpenting adalah penenaman idiologi PMII, integriitas, Loyalitas & Totalitas sebagai kader kader PMII yang memiliki dasar organisasi yang mencukupi untuk menata masa depan sebagai Generasi Penerus Bangsa....
Saya sangat berharap kalian kelak dapat menjadi generasi muda yang dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan membuat bangga para pahlawan kemerdekaan yang telah gugur. Amiin
Kembali ke No 3 "persatuan Indonesia"

SERANG KU YANG KELAM DAM KEMAKMURAN

Serang sebagai daerah yang tertua di provinsi banten dan juga daerah yang penuh dengan wilayah yang luas potensi yang sangat berpengaruh sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat.Dengan wilayah yang luas ini maka mendapat dorongan dan hasrat yang kuat dari masyarakat. Agar ada nya pemekaran wilayah agar terciptanya tatanan daerah yang efektip dalam penyelenggaraan dan pelayan publik.
Dari hasrat itu maka terciptanya pemekaran kabupaten dan kota pada 17 juli 2007. Ini menunjukan bahwa serang sangat berpotensi dalam kesejahtraan. Kalo kita lihat aset wilayah kabupaten serang yang yang sangat berpengaruh sebagai potensi kekayaan terbagi empat wilayah. Yakni serang barat. Selatan. Timur dan utara.

Timur Yang di fokuskan sebagai wilayah kawasan industri. Selatan yang difokuskan sebagai wilayah pertanian. Barat sebagai wilayah pariwisata dan utara sebagai wilayah pertambakan dan pertambangan atau wilayah perikanan. Nah kalo kita lihat empat potensi itu maka tak elok lah secara kabupaten yang ikon banten samapai saat ini belum mempunyai rumah sendiri   yang mana masih numpang di wilayah kota pemekarannya, 

Rabu, 07 Desember 2016

Rapat Pixsasi Peserta MAPABA season 2

Rapat kepengurusan Rayon Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah yang dihadiri oleh Sahabat Ucup Supriyadi dan Sahabat Ahmad Rosid selaku perwakilan dari PC PMII Kab. SERANG, PK PMII STAI Assalamiyah dan BPH Rayon yang bertempatan di kediaman Sahabati Lilis.
Kumpulan saat ini membahas tentang:
1. Pixsasi Peserta
2. Pembentukan Panitia MAPABA
3. Meminimalisir seleksi alam Anggota Baru
Alhamdulillah dan terimakasih kepada Sahabat-sahabat karena kehadirannya kumpulan ini dapat terlaksana seperti apa yg diharapkan.

Senin, 05 Desember 2016

MOTIVASI KERJA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN

PENDAHULUAN
Lembaga pendidikan yang kita anut sekarang ini merupakan tipikal institusi yang lahir pada era modern. Dan sebagai sebuah institusi modern, lembaga pendidikan dewasa ini menerapkan manajemen yang telah lebih dahulu dikembangkan dalam dunia bisnis. Sedangkan, dalam manajemen modern, suatu organisasi dituntut untuk dapat mempraktekkan sistem  secara bersih, transparan, dan profesional.

Oleh karenanya tidak heran jika manajemen dengan sendirinya memegang posisi vital dalam penyelenggaraan pendidikan. Kehidupan suatu lembaga tergantung dari apakah lembaga tersebut mempunyai program kerja atau tidak. Melaksanakannya atau tidak. Manajemen yang modern (baca: profesional) dapat menjadi instrument untuk mengarahkan suatu lembaga pada program kerja yang rasional, terencana, terukur, dan terfokus pada suatu target yang telah ditetapkan bersama.

Namun demikian, peran manajemen tidak terlepas dari sumber daya manusia yang ada. Karena bagaimanapun, manusia merupakan subjek sejati dari seluruh kerja dan karyanya. Sementara baik proses dan hasil kerja manusia ditentukan dari motivasi ia bekerja.

Oleh karenanya, pada pertemuan kali ini, penulis akan membahas sisi psikologis manusia dalam memposisikan dirinya pada pekerjaannya yang dalam hal ini akan diberi tajuk : ”Motivasi Kerja dalam Lembaga Pendidikan”.

PENGERTIAN MOTIVASI
Istilah motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Motivasi ialah suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan. Pada dasarnya seorang bekerja karena keinginan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dorongan keinginan pada diri seseorang dengan orang yang lain berbeda sehingga perilaku manusia cenderung beragam di dalam bekerja.

Motivasi menurut Sahabat Ucup Supriyadi (Ketua II PC PMII Kab. Serang, 2016), motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menyerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Jenis – Jenis Motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu:
Motivasi positif (insentif positif)
Pimpinan memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

Motivasi negatif (insentif negatif)
Pinpinan memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut dihukum.

Tujuan Motivasi
Tingkah laku bawahan dalam suatu organisasi seperti sekolah pada dasarnya berorientasi pada tugas. Maksudnya, bahwa tingkah laku bawahan biasanya didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan harus selalu diamati, diawasi, dan diarahkan dalam kerangka pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan tujuan Motivasi Kerja dalam Pendidikan ialah:
1.Meningkatkan moral dan kepuasan tenaga pendidik.
2.Meningkatkan produktivitas kerja tenaga pendidik.
3.Mempertahankan kestabilan kerja tenaga pendidik lembaga.
4.Meningkatkan kedisiplinan absensi tenaga pendidik.
5.Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
6.Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi tenaga pendidik.
7.Meningkatkan tingkat kesejahteraan tenaga pendidik.
8.Mempertinggi rasa tanggung jawab tenaga pendidik terhadap peningkatan Sumberdaya Manusia (SDM)  peserta didik.
9.Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar - benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

Fungsi Motivasi
1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk merumuskan kebutuhan atau suatu tujuan. Maka Motivasi dapat disimpulkan:
1. Sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.
2. Sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan Tenaga Pendidik dan Lembaga agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan Tenaga Pendidik dan tujuan Lembaga sekaligus tercapai.
3. Sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku. Pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
4. Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri.
5. Sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Pengertian Kerja
Kerja menurut Etimologi ialah kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan (diperbuat), sedangkan menurut terminologi adalah sebagai:
Aktivitas dasar dan dijadikan bagian esensial dari kehidupan manusia.
kerja itu memberikan status, dan mengikat seseorang kepada individu lain dan masyarakat.
pada umumnya wanita atau pria menyukai pekerjaan.
moral pekerja dan pegawai itu banyak tidak mempunyai kaitan langsung dengan kondisi fisik maupun materil dari pekerjaan.

Penjelasan Motivasi Kerja dalam Pendidikan
Motivasi kerja merupakan motivasi yang terjadi pada situasi dan lingkungan kerja yang terdapat pada suatu organisasi atau lembaga. Keberhasilan dan kegagalan pendidikan memang sering dikaitkan dengan motivasi kerja guru. Pada dasarnya manusia selalu menginginkan hal yang baik-baik saja, sehingga daya pendorong atau penggerak yang memotivasi semangat kerjanya tergantung dari harapan yang akan diperoleh mendatang jika harapan itu menjadi kenyataan maka seseorang akan cenderung meningkatkan motivasi kerjanya.

Disinipun harus dibahas kembali tentang motivasi kerja Pimpinan Lembaga terhadap tenaga pendidik, terkadang realisasi dalam suatu Lembaga masih teramat banyaknya para Pimpinan Lembaga yang tidak perduli akan pengadaan fasilitas dan media pembelajaran, karena tidak dapat dipungkiri semakin pesatnya kemajuan teknologi pembelajaran ini dapat meningkatkan semangat atau efektivitas tenaga kerja terhadap tujuan, tanggung jawab dan peningkatkan SDM terhadap siswa.

Maka efek buruk dari kurangnya motivasi kerja terhadap tenaga pendidik seperti pengadaan fasilitas dan teknologi media pembelajaran dapat melemahnya semangat mengajar dari para tenaga pendidik, dan jika telah melemahnya semangat kerja tenaga pendidik terhadap tanggung jawab dan rutinitasnya imbasnya kepada peningkatan SDM Siswa, jika Siswa menjadi imbas dari kurang pekanya Pimpinan Lembaga terhadap motivasi kerja, MAKA BAGAI MANA NASIB BANGSA INI ? jika para generasi penerus bangsa kurangnya ilmu pengetahuan MAKA HANCURLAH BANGSA INI.

PENUTUP
Demikian dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbil a’lamin, telah selesainya suatu karya ilmiyah terhadap betapa penting dan wajibnya suatu Motivasi Kerja dalan Pendidikan karena Tingkah laku bawahan dalam suatu organisasi seperti sekolah pada dasarnya berorientasi pada tugas. Maksudnya, bahwa tingkah laku bawahan biasanya didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan harus selalu diamati, diawasi, dan diarahkan dalam kerangka pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Sahabat Ucup Supriyadi (Ketua II PC PMII Kab. Serang, 2016). Motivasi Kerja Organisasi PMII Kab. Serang.

KBBI Arti kata Motivasi

KBBI Arti kata Kerja

PR TARBIYAH PMII STAI Assalamiyah (2016). Kajian Tentang Motivasi Kerja dalam Pendidikan (Sekretariat PR Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah)

Pencarian Pengertian di Google

Minggu, 04 Desember 2016

MANAGEMENT PENGEMBANGAN ORGANISASI

TEORI ORGANISASI

Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

Beberapa definisi tentang Organisasi:
Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.

Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

Definisi UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”

CIRI-CIRI ORGANISASI:
Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
Dikembangkan untuk mencapai tujuan
Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Dubawah ini merupakan bagan tentang perkembangan teori organisasi:

TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.

Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:

Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.

Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
Kelompok orang
Kerjasama
Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
Pembagian kerja (untuk koordinasi)
Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
Struktur (hubungan antar kegiatan)
Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).

Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
MANAJEMEN ILMIAH)  Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.

TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.  Sedangkan “Rasional”  karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
Pembagian kerja
Hirarki wewenang
Program  rasional
Sistem Prosedur
Sistem Aturan hak kewajiban
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa  dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.

HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
Pembagian kerja
Wewenang & tanggung jawab
Disiplin
Kesatuan perintah
Kesatuan pengarahan
Mendahulukan kepentingan umum
Balas jasa
Sentralisasi
Rantai Skalar
Aturan
Keadilan
Kelanggengan personalia
Inisiatif
Semangat korps

Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
Kegiatan Keamanan
Kegiatan Akuntansi
Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
Perencanaan
Pengorganisasian
Pemberian perintah
Pengkoordinasian
Pengawasan

JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
Prinsip Koordinasi
Prinsip Skalar & Hirarkis
Prinsip Fungsional

MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR).  Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.

F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.  Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”. 

Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.

Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah


TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada  “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.

HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.

Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.

Dalam pembagian kerja  Neoklasik memandang perlunya:
Partisipasi
Perluasan kerja
Manajemen bottom_up

TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan  yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.

Sabtu, 03 Desember 2016

NDP PMII

NILAI DASAR PERGERAKAN (NDP)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA

MUKADDIMAH
Berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia berusaha menggali sumber nilai dan potensi insan warga pergerakan untuk dimodifikasi di dalam tatanan nilai baku yang kemudian menjadi citra diri yang diberi nama Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. Hal ini dibutuhkan di dalam memberikan kerangka, arti dan motivasi dan wawasan pergerakan dan sekaligus memberikan dasar pembenar terhadap apa saja yang akan dan mesti dilakukan untuk mencapai cita-cita perjuangan sesuai dengan maksud didirikannya organisasi ini.
Insaf dan sadar bahwa semua itu adalah keharusan bagi setiap fungsionaris maupun anggota PMII untuk memahami dan menginternalisasikan nilai dasar PMII itu, baik secara orang perorang maupun bersama-sama.

ARTI, FUNGSI, DAN KEDUDUKAN
Arti :
Secara esensial Nilai Dasar Pergerakan ini adalah suatu sublimasi nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dengan kerangka pemahaman keagamaan Ahlussunnah wal jama’ah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah dan mendorong serta penggerak kegiatan-kegiatan PMII. Sebagai pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam mendasari dan menginspirasi Nilai Dasar Pergerakan ini meliputi cakupan aqidah, syari’ah dan akhlak dalam upaya kita memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Dalam upaya memahami, menghayati dan mengamalkan Islam tersebut, PMII menjadikan Ahlussunnah wal jama’ah sebagai pemahaman keagamaan yang paling benar.
Fungsi :
Landasan berpijak:
Bahwa NDP menjadi landasan setiap gerak langkah dan kebijakan yang harus dilakukan.
Landasan berpikir :
Bahwa NDP menjadi landasan pendapat yang dikemukakan terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi.
Sumber motivasi :
Bahwa NDP menjadi pendorong kepada anggota untuk berbuat dan bergerak sesuai dengan nilai yang terkandung di dalamnya.
Kedudukan :
Rumusan nilai-nilai yang seharusnya dimuat dan menjadi aspek ideal dalam berbagai aturan dan kegiatan PMII.
Landasan dan dasar pembenar dalam berpikir, bersikap, dan berprilaku.

RUMUSAN NILAI DASAR PERGERAKAN
1. TAUHID :
Meng-Esakan Allah SWT, merupakan nilai paling asasi yang dalam sejarah agama samawi telah terkandung sejak awal keberadaan manusia.
Allah adalah Esa dalam segala totalitas, dzat, sifat-sifat, dan perbutan-perbuatan-Nya. Allah adalah dzat yang fungsional. Allah menciptakan, memberi petunjuk, memerintah, dan memelihara alam semesta ini. Allah juga menanamkan pengetahuan, membimbing dan menolong manusia. Allah Maha Mengetahui, Maha Menolong, Maha Bijaksana, Hakim, Maha Adil, dan Maha Tunggal. Allah Maha Mendahului dan Maha Menerima segala bentuk pujaan dan penghambaan.
Keyakina seperti itu merupakan keyakinan terhadap sesuatu yang lebih tinggi dari pada alam semesta, serta merupakan kesadaran dan keyakinan kepada yang ghaib. Oleh karena itu, tauhid merupakan titik puncak, melandasi, memadu, dan menjadi sasaran keimanan yang mencakup keyakinan dalam hati, penegasan lewat lisan, dan perwujudan dalam perbuatan. Maka konsekuensinya Pergerakan harus mampu melarutkan nilai-nilai Tauhid dalam berbagai kehidupan serta terkomunikasikan dan merambah ke sekelilingnya. Dalam memahami dan mewujudkan itu, Pergerakan telah memiliki Ahlussunnah wal jama'ah sebagai metode pemahaman dan penghayatan keyakinan itu.

2. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH.
Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Dia menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baik kejadian dan menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia di hadapan ciptaan-Nya yang lain.
Kedudukan seperti itu ditandai dengan pemberian daya fikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan fungsi sebagai khalifah dan hamba Allah. Dalam kehidupan sebagai khalifah, manusia memberanikan diri untuk mengemban amanat berat yang oleh Allah ditawarkan kepada makhluk-Nya. Sebagai hamba Allah, manusia harus melaksanakan ketentuan-ketentauan-Nya. Untuk itu, manusia dilengkapi dengan kesadaran moral yang selalu harus dirawat, jika manusia tidak ingin terjatuh ke dalam kedudukan yang rendah.
Dengan demikian, dalam kehidupan manusia sebagai ciptaan Allah, terdapat dua pola hubungan manusia dengan Allah, yaitu pola yang didasarkan pada kedudukan manusia sebagai khalifah Allah dan sebagai hamba Allah. Kedua pola ini dijalani secara seimbang, lurus dan teguh, dengan tidak menjalani yang satu sambil mengabaikan yang lain. Sebab memilih salah satu pola saja akan membawa manusia kepada kedudukan dan fungsi kemanusiaan yang tidak sempurna. Sebagai akibatnya manusia tidak akan dapat mengejawentahkan prinsip tauhid secara maksimal.
Pola hubungan dengan Allah juga harus dijalani dengan ikhlas, artinya pola ini dijalani dengan mengharapkan keridloan Allah. Sehingga pusat perhatian dalam menjalani dua pola ini adalah ikhtiar yang sungguh-sungguh. Sedangkan hasil optimal sepenuhnya kehendak Allah. Dengan demikian, berarti diberikan penekanan menjadi insan yang mengembangkan dua pola hubungan dengan Allah. Dengan menyadari arti niat dan ikhtiar, sehingga muncul manusia-manusia yang berkesadaran tinggi, kreatif dan dinamik dalam berhubungan dengan Allah, namun tetap taqwa dan tidak pongah Kepada Allah.
Dengan karunia akal, manusia berfikir, merenungkan dan berfikir tentang ke-Maha-anNya, yakni ke-Mahaan yang tidak tertandingi oleh siapapun. Akan tetapi manusia yang dilengkapi dengan potensi-potensi positif memungkinkan dirinyas untuk menirukan fungsi ke-Maha-anNya itu, sebab dalam diri manusia terdapat fitrah uluhiyah - fitrah suci yang selalu memproyeksikan tentang kebaikan dan keindahan, sehingga tidak mustahil ketika manusia melakukan sujud dan dzikir kepadaNya, Manusia berarti tengah menjalankan fungsi Al Quddus. Ketika manusia berbelas kasih dan berbuat baik kepada tetangga dan sesamanya, maka ia telah memerankan fungsi Arrahman dan Arrahim. Ketika manusia bekerja dengan kesungguhan dan ketabahan untuk mendapatkan rizki, maka manusia telah menjalankan fungsi Al Ghoniyyu. Demikian pula dengan peran ke-Maha- an Allah yang lain, Assalam, Al Mukmin, dan lain sebagainya. Atau pendek kata, manusia dengan anugrah akal dan seperangkat potensi yang dimilikinya yang dikerjakan dengan niat yang sungguh-sungguh, akan memungkinkan manusia menggapai dan memerankan fungsi-fungsi Asma'ul Husna.
Di dalam melakukan pekerjaannya itu, manusia diberi kemerdekaan untuk memilih dan menentukan dengan cara yang paling disukai. 14) Dari semua pola tingkah lakunya manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai yang diupayakan, karenanya manusia dituntut untuk selalu memfungsikan secara maksimal kemerdekaan yang dimilikinya, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama dalam konteks kehidupan di tengah-tengah alam dan kerumunan masyarakat, sebab perubahan dan perkembangan hanyalah milikNya, oleh dan dari manusia itu sendiri.15)
Sekalipun di dalam diri manusia dikaruniai kemerdekaan sebagai esensi kemanusiaan untuk menentukan dirinya, namun kemerdekaan itu selalu dipagari oleh keterbatasan-keterbatasan, sebab perputaran itu semata-mata tetap dikendalaikan oleh kepastian-kepastian yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana,yang semua alam ciptaanNya ini selalu tunduk pada sunnahNya, pada keharusan universal atau takdir. 16 ) Jadi manusia bebas berbuat dan berusaha ( ikhtiar ) untuk menentukan nasibnya sendiri, apakah dia menjadi mukmin atau kafir, pandai atau bodoh, kaya atau miskin, manusia harus berlomba-lomba mencari kebaikan, tidak terlalu cepat puas dengan hasil karyanya. Tetapi harus sadar pula dengan keterbatasan- keterbatasannya, karena semua itu terjadi sesuai sunnatullah, hukum alam dan sebab akibat yang selamanya tidak berubah, maka segala upaya harus diserrtai dengan tawakkal. Dari sini dapat dipahami bahwa manusia dalam hidup dan kehidupannya harus selalu dinamis, penuh dengan gerak dan semangat untuk berprestasi secara tidak fatalistis. Dan apabila usaha itu belum berhasil, maka harus ditanggapi dengan lapang dada, qona'ah (menerima) karena disitulah sunnatullah berlaku. Karenanya setiap usaha yang dilakukan harus disertai dengan sikap tawakkal kepadaNya. 17 )

3. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA
Kenyataan bahwa Allah meniupkan ruhNya kepada materi dasar manusia menunjukan , bahwa manusia berkedudukaan mulia diantara ciptaan-ciptaan Allah.
Memahami ketinggian eksistensi dan potensi yang dimiliki manusia, anak manusia mempunyai kedudukan yang sama antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagai warga dunia manusia adalah satu dan sebagai warga negara manusia adalah sebangsa , sebagai mukmin manusia adalah bersaudara. 18)
Tidak ada kelebihan antara yang satu dengan yang lainnya , kecuali karena ketakwaannya. Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, ada yang menonjol pada diri seseorang tentang potensi kebaikannya , tetapi ada pula yang terlalu menonjol potensi kelemahannya, agar antara satu dengan yang lainnya saling mengenal, selalu memadu kelebihan masing-masing untuk saling kait mengkait atau setidaknya manusia harus berlomba dalam mencari dan mencapai kebaikan, oleh karena itu manusia dituntut untuk saling menghormati, bekerjasama, tolong menolong, menasehati, dan saling mengajak kepada kebenaran demi kebaikan bersama.
Manusia telah dan harus selalu mengembangkan tanggapannya terhadap kehidupan. Tanggapan tersebut pada umumnya merupakan usaha mengembangkan kehidupan berupa hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Dengan demikian maka hasil itu merupakan budaya manusia, yang sebagian dilestarikan sebagai tradisi, dan sebagian diubah. Pelestarian dan perubahan selalu mewarnai kehidupan manusia. Inipun dilakukan dengan selalu memuat nilai-nilai yang telah disebut di bagian awal, sehingga budaya yang bersesuaian bahkan yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai tersebut dilestarikan, sedang budaya yang tidak bersesuaian diperbaharui.
Kerangka bersikap tersebut mengisyaratkan bergerak secara dinamik dan kreatif dalam kehidupan manusia. Manusia dituntut untuk memanfaatkan potensinya yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Melalui pemanfaatan potensi diri itu justru manusia menyadari asal mulanya, kejadian, dan makna kehadirannya di dunia.
Dengan demikian pengembangan berbagai aspek budaya dan tradisi dalam kehidupan manusia dilaksanakan sesuai dengan nilai dalam hubungan dengan Allah, manusia dan alam selaras dengan perekembangan kehidupandan mengingat perkembangan suasana. Memang manusia harus berusaha menegakan iman, taqwa dan amal shaleh guna mewujudkan kehidupan yang baik dan penuh rahmat di dunia. Di dalam kehidupan itu sesama manusia saling menghormati harkat dan martabat masing-masing , berderajat, berlaku adil dan mengusahakan kebahagiaan bersama. Untuk diperlukan kerjasama yang harus didahului dengan sikap keterbukaan, komunikasi dan dialog antar sesama. Semua usaha dan perjuangan ini harus terus -menerus dilakukan sepanjang sejarah.
Melalui pandangan seperti ini pula kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara dikembangkan. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan kerelaan dan kesepakatan untuk bekerja sama serta berdampingan setara dan saling pengertian. Bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita bersama : hidup dalam kemajuan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Tolok ukur bernegara adalah keadilan, persamaan hukum dan perintah serta adanya permusyawaratan.
Sedangkan hubungan antara muslim dan non muslim dilakukan guna membina kehidupan manusia dengan tanpa mengorbankan keyakinan terhadap universalitas dan kebenaran Islam sebagai ajaran kehidupan paripurna. Dengan tetap berpegang pada keyakinan ini, dibina hubungan dan kerja sama secara damai dalam mencapai cita-cita kehidupan bersama ummat manusia.
Nilai -nilai yang dikembangkan dalam hubungan antar manusia tercakup dalam persaudaraan antar insan pergerakan , persaudaraan sesama Islam , persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan sesama ummat manusia . Perilaku persaudaraan ini , harus menempatkan insan pergerakan pada posisi yang dapat memberikan kemanfaatan maksimal untuk diri dan lingkungan persaudaraan.

4. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
Alam semesta adalah ciptaan Allah SWT. 19) Dia menentukan ukuran dan hukum-hukumnya.20) Alam juga menunjukan tanda-tanda keberadaan, sifat dan perbuatan Allah. 21) Berarti juga nilai tauhid melingkupi nilai hubungan manusia dengan alam .
Sebagai ciptaan Allah, alam berkedudukan sederajat dengan manusia. Namun Allah menundukan alam bagi manusia , 22) dan bukan sebaliknya . Jika sebaliknya yang terjadi, maka manusia akan terjebak dalam penghambaan terhadap alam , bukan penghambaan terhadap Allah. Karena itu sesungguhnya berkedudukan sebagai khalifah di bumi untuk menjadikan bumi maupun alam sebagai obyek dan wahana dalam bertauhid dan menegaskan dirinya. 23)
Perlakuan manusia terhadap alam tersebut dimaksudkan untuk memakmurkan kehidupan di dunia dan diarahkan kepada kebaikan di akhirat, 24) di sini berlaku upaya berkelanjutan untuk mentransendensikan segala aspek kehidupan manusia. 25) Sebab akhirat adalah masa masa depan eskatologis yang tak terelakan . 26) Kehidupan akhirat akan dicapai dengan sukses kalau kehidupan manusia benar-benar fungsional dan beramal shaleh. 27)
Kearah semua itulah hubungan manusia dengan alam ditujukan . Dengan sendirinya cara-cara memanfaatkan alam , memakmurkan bumi dan menyelenggarakan kehidupan pada umumnya juga harus bersesuaian dengan tujuan yang terdapat dalam hubungan antara manusia dengan alam tersebut. Cara-cara tersebut dilakukan untuk mencukupi kebutuhan dasar dalam kehidupan bersama. Melalui pandangan ini haruslah dijamin kebutuhan manusia terhadap pekerjaan ,nafkah dan masa depan. Maka jelaslah hubungan manusia dengan alam merupakan hubungan pemanfaatan alam untuk kemakmuran bersama. Hidup bersama antar manusia berarti hidup dalam kerja sama , tolong menolong dan tenggang rasa.
Salah satu hasil penting dari cipta, rasa, dan karsa manusia yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Manusia menciptakan itu untuk memudahkan dalam rangka memanfaatkan alam dan kemakmuran bumi atau memudahkan hubungan antar manusia . Dalam memanfaatkan alam diperlukan iptek, karena alam memiliki ukuran, aturan, dan hukum tertentu; karena alam ciptaan Allah bukanlah sepenuhnya siap pakai, melainkan memerlukan pemahaman terhadap alam dan ikhtiar untuk mendayagunakannya.
Namun pada dasarnya ilmu pengetahuan bersumber dari Allah. Penguasaan dan pengembangannya disandarkan pada pemahaman terhadap ayat-ayat Allah. Ayat-ayat tersebut berupa wahyu dan seluruh ciptaanNya. Untuk memahami dan mengembangkan pemahaman terhadap ayat-ayat Allah itulah manusia mengerahkan kesadaran moral, potensi kreatif berupa akal dan aktifitas intelektualnya. Di sini lalu diperlukan penalaran yang tinggi dan ijtihad yang utuh dan sistimatis terhadap ayat-ayat Allah, mengembangkan pemahaman tersebut menjadi iptek, menciptakan kebaruan iptek dalam koteks ke,manusiaan, maupun menentukan simpul-simpul penyelesaian terhadap masalah-masalah yang ditimbulkannya. Iptek merupakan perwujudan fisik dari ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, terutama digunakan untuk memudahkan kehidupan praktis.
Penciptaan, pengembangan dan penguasaan atas iptek merupakan keniscayaan yang sulit dihindari. Jika manusia menginginkan kemudahan hidup, untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama bukan sebaliknya. Usaha untuk memanfaatkan iptek tersebut menuntut pengembangan semangat kebenaran, keadilan , kmanusiaan dan kedamaian. Semua hal tersebut dilaksanakan sepanjang hayat, seiring perjalanan hidup manusia dan keluasan iptek. Sehingga, berbarengan dengan keteguhan iman-tauhid, manusia dapat menempatkan diri pada derajat yang tinggi

PENUTUP
Itulah Nilai Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang dipergunakan sebagai landasan teologis normatif, etis dan motivatif dalam pola pikir, pola sikap dan pola perilaku warga PMII, baik secara perorangan maupun bersama-sama dan kelembagaan. Rumusan tersebut harus selalu dikaji dan dipahami secara mendalam, dihayati secara utuh dan terpadu, dipegang secara teguh dan dilaksanakan secara bijaksana.
Dengan Nilai Dasar Pergerakan tersebut dituju pribadi muslim yang berbudi luhur , berilmu, bertaqwa, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya, yaitu sosok ulul albab Indonesia yang sadar akan kedudukan dan peranannya sebagai khalifah Allah di bumi dalam jaman yang selalu berubah dan berkembang , beradab, manusiwi, adil penuh rahmat dan berketuhanan.

PROPOSAL MAPABA PMII STAI ASSALAMIYAH 2016

Dasar Pemikiran
Kemajuan teknologi  belakangan ini menimbulkan suatu keadaan dimana masyarakat dipaksa untuk menerimanya sebagai suatu hal yang baik, yang denganya  apapun  bisa dikerjakan dengan mudah dan segala apapun yang menjadi keinginannya akan terpenuhi. Kemajuan teknologi ini sebenarnya merupakan suatu model  yang merupakan suatu tuntutan yang harus tersedia diera  modern ini.
Era modern yang segera beranjak menuju  era postmodern dengan berbagai kemasanya telah membawa banyak perubahan di berbagai negara diseluruh dunia. Era modern telah melahirkan globalisasi dengan segala pernak-perniknya yang mana pada awalnya sengaja diciptakan dengan berharap banyak  perekonomian yang mendunia serta kesejahteraan dapat tercipta dengan mengintegrasikan ekonomi negara-negara kedalam suatu system ekonomi global.
Globalisasi merupakan lanjutan dari kapitalisme dengan segala bentuk style dan kemasan yang sedemikian rupa, sehingga banyak orang  yang secara tidak sadar  telah menyerahkan hidupnya pada perubahan  mode yang tidak jelas ini. Disadari ataupun tidak sebenarnya didalam globalisasi yang didengungkan sebagai jaman kemajuan ini mengandung unsur kolonialisme  dan developmentalisme  berkelanjutan dari masa-masa.
Realita telah menjawab sendiri  bila globalisasi membawa pengaruh luar biasa besar diberbagai negara dibelahan dunia. Perubahan yang terjadi begitu cepat terutama dibidang ekonomi dan politik yang berpengaruh pula pada tatanan masyarakat yang ada. Di negara-negara berkembang khususnya Indonesia, dampak negative yang dirasakan lebih besar dari pada dampak positifnya. Globalisasi telah menciptakan budaya konsumtif yang tinggi yang terjadi tidak hanya dikota-kota besa tetapi juga didaerah-daerah pinggiran.
Tidak hanya pada mereka yang memiliki perekonomian yang sudah tertata tetapi juga mereka yang memiliki kemampuan ekonomi lemah. Hal ini tentunya menjadi sasaran subur bagi negara-negara maju (produsen) untuk memasarkan barang-barangnya. Budaya konsumtif mengakibatkan kaum muda tidak lagi berfikir bagaimana caranya agar negara ini bisa mengimbangi negara-negara maju dengan berusaha untuk menciptakan produk baru yang bisa meraup pasar Internasional tetapi masih tinggal pada tataran kekaguman yang berlebih dengan menikmati produk-produk luar negeri.
Pemuda seakan belum siap untuk menghadapi berbagai macam tantangan jaman dengan mode lintas dimensinya. Generasi  muda terkesan untuk menunda memikirkan bagaimana menjadikan negara ini sebagai pemasok pasar dunia yang tidak hanya dijadikan sebagai pasar dan seringkali globalisasi dengan kemajuan bidang teknologinya ditanggapi sebagai sesuatu hal yang wajar yang merupakan bukan masalah sehingga tidak perlu penanganan.
Globalisasi  dengan kemajuan teknologinya telah menciptakan stimulus pemikiran masyarakat untuk memperpendek/mempercepat waktu demi tersedianya barang atau kebutuhan dihadapan mereka yang tanpa diimbangi dengan proses yang wajar. Kecenderungan secara instan inilah yang banyak menimbulkan berbagai macam bentuk kriminalitas tanpa pikir panjang masyarakat di Indonesia.
Bila kita bercermin kedalam ruang lingkup yang lebih kecil, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga merupakan sebagaian  kecil dari mereka yang mengalami fenomena tersebut di atas. Tidak dipungkiri bahwa kader PMII merupakan sebagian dari penerus tongkat estafet kehidupan Indonesia. Tetapi realita yang menyelimuti kader saat ini jauh dari harapan. Totalias dan loyalitas mereka terhadap organisasi sebagai miniatur dari sebuah  kehidupan masih membutuhkan banyak perhatian.
Dalam tahap ini merupakan suatu proses awal untuk melakukan transformasi sebagai langkah dalam menghadapi realitas social yang sedang terjadi. Sebagai kader penerus bangsa, kader-kader PMII harus dapat diandalkan dan tentunya PMII sebagai wadah pengkaderan akan menyiapkan kadernya menjadi organ yang bisa melakukan pergerakan di berbagai macam dimensi sampai pada tataran praksis.
Akan tetapi kita seringkali mengalami suatu kebingungan harus memulai dari mana  agar  keinginanya untuk mewujudkan suatu  perubahan social yang lebih baik. Pada dasarnya jawaban dari kebingungan itu adalah terletak pada paradigma gerakan yang dipilih. Sebab, paradigma adalah wordl view, bagaimana seseorang memandang dunia kemudian menerjemahkannya dalam bentuk gerakan, dalam tataran praksis. Dan yang lebih penting lagi adalah, bahwa new contect (konteks baru) seringkali tidak mampu dijawab oleh old paradigm (paradigma lama). Seringkali new contect harus dijawab oleh new paradigm.
Dalam hal ini, Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), adalah merupakan salah satu upaya mempersiapkan kader-kader militan melalui revitalisasi paradigma gerakan. Dengan itu semua, diharapkan akan tercipta kader pergerakan yang dapat diandalkan, yang dapat melakukan pergerakan pada berbagai lini dan segi kehidupan.
Landasan Kegiatan
Pancasila
UUD 1945
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMII.

Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah & PMII STKIP IKHLAS BANTEN.

Tema Kegitan
“Menanamkan Nila-Nilai PMII Guna Membentuk Mahasiswa Kritis, Agamis, dan Nasionalis”

Tujuan Kegiatan
Secara umum kegiatan ini merupakan media pendidikan kader yang mengusahakan dan mendorong terciptanya kader yang ideal, militan, berkualitas serta mampu memberikan kontribusi dalam transformasi sosial.
Memformulasikan dan mensosialisasikan pola gerak perjuangan PMII dalam perubahan sosial politik, ekonomi, dan budaya.
Mereorientasikan posisi dan visi gerak PMII dalam mewujudkan demokrasi.
Totalisasi pemahaman serta pengalaman komponen atau organ dalam PMII, baik secara organisatoris maupun nilai-nilai perjuangan dalam pergerakan.

Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari : Jumat-MInggu
Tanggal : 21-23 Oktober 2016
Tempat : Gedung PGRI Kecamatan Jawilan
Adapun Schedule sebagaimana terlampir.

Pelaksana
Kegiatan ini dilaksanaka oleh Panitia Pelaksana MAPABA Rayon Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah, dengan susunan panitia sebagaimana terlampir.



Peserta
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Assalamiyah 30 Peserta.
PMII STKIP IKHLAS 30 Peserta.
Delegasi Peserta PK & PR PMII KAB. SERANG

Sumber dana
Kas PMII Rayon Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah PMII STKIP ikhlas banten.
Alumni dan Donatur baik Instansi Pemerintah maupun Swasta
Sumbangan lain yang halal dan tidak mengikat.

ANGGARAN DANA
Perincian Anggaran Dana sebagaimana terlampir.

PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sebagai dasar kegiatan MAPABA  yang dilaksanakan oleh PR. Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah , PMII STKIP IKHLAS dan partisipasi dari semua pihak baik moril mapun materil amat sangat kami harapkan. Semoga dengan bantuan tersebut kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan sukses. Serta kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, teriring Do’a Jazakumullah Ahsanal Jaza.
Wallaahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Thorieq.
Wassalamua’laikum Warahmatullah Wabarakatuh 
Jawilan, 26 September 2016
PANITIA PELAKSANA
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MAPABA)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
RAYON TARBIYAH STAI ASSALAMIYAH
Masa Khidmat 2016 - 2017

M SAYYID ROSYID
Ketuab OC
HADI APANDI
Sekretaris OC

                                                                    Mengetahui,

SYAHRUDIN
Ketua


Lampiran II
SUSUNAN PANITIA
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MAPABA)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM IMDONESIA (PMII)
RAYON TARBIYAH STAI ASSALAMIYAH
2016 - 2017

PENANGGUNG JAWAB : PK PMII STAI ASSALAMIYAH
STERING COMITTE (SC)
AHMAD IYAUDIN
MASJA
WAHYU
AHMAD JAERY
SYAHRUDIN
ORGANIZING COMITTE (OC)
KETUA : M Sayyid Rosyid
SEKRETARIS : Hadi Apandi
BENDAHARA : Rohimah

DEVISI-DEVISI
LOGISTIK
Ijah
Siti Barokah
Sukanah
HUMANIS
Kunaefi
Mista
Hijabullah
KESEKRETARIATAN
Jali
Hermi
Sopiasari
Mutaz Hmaeni
PERLENGKAPAN
Agum Gumelar
Perwiro Negoro
Iin Inayah
Nung

ACARA
Ranti
Juman Toha
Gugun Gunawan
PUBDEKDOK
Iin Nuraeni
Isnawati
Sobri
Heni

* Koordinator

Time Schedule
Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Rayon Tarbiyah STAI Assalamiyah
2016 - 2017

WAKTU
KEGIATAN
PEMATERI
MODERATOR

Jumat, 21 Oktober 2016

13:00 – 13:30 WIB
Cheking Peserta
-
All

13:30 – 15:30 WIB
Opening Ceremony
Pembukaan
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PMII
Pembacaan Ayat Suci Al Quran
Sambutan-sambutan
Ketua Pelaksana
Ketua PR Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah
Ketua Komisariat STAI Assalamiyah
Ketua Umum PC PMII Kab. Serang
PUKET III (sekaligus Membuka Acara)
Penutup



M Sayyid Rosyid
Syahrudin
Masja
Agus Santoso
Subro Malisi

Sopiasari
Rohimah
Hijbullah

15:30 – 16:00 WIB
Istirahat Sholat
-
All

16:00 – 17:30 WIB
Keislaman
Tujuan
Peserta memahami sistem pengamalan dan penghayatan ajaran Islam Ahlu al-Sunnah Wa al-Jama’ah di tengah ruang sosio-kultural Indonesia.
Target
Menanamkan nilai-nilai islam yang rahmatan lil alamin kepada anggota (yang toleran, moderat, memperjuangkan keadilan dan mengedepankan musyawarah)
Pokok Bahasan
Latar belakang sosio-kultural Islam Indonesia.
Nilai-nilai universal ajaran Islam.
Aqidah Ahlu al-Sunnah Wa al-Jama’ah sebagai sistem pengamalan dan penghayatan ajaran Islam.
H. Asep Saefullah
Hadi Afandi

17:30 – 19:00 WIB
ISOMA
-
All

19:00 – 21:00 WIB
Mahasiswa dan Tanggungjawab Sosial
Tujuan
Memberikan pemahaman mengenai tanggungjawab sosial, posisi, dan fungsi mahasiswa sebagai kelompok sosial maupun individu dalam konteks kebangsaan
Target
Membangun kesadaran Mahasiswa sebagai agens social dan generasi bangsa
Pokok Bahasan
Pengertian Mahasiswa
Peran dan posisi mahasiswa dalam sejarah Indonesia (1908 s.d. 1998)
Keberadaan mahasiswa dan tantangannya dalam sistem Ekonomi? Sosial? Politik?

Nilai penting PMII sebagai wadah pendukung mahasiswa untuk berprestasi dan ruang kaderisasi pemimpin bangsa kedepan
Ucuy Masyuri
Rohimah

21:00 – 22:30 WIB
Keorganisasian PMII (Ke-PMII-an)
Tujuan
Peserta memahami profil PMII sebagai organisasi Pergerakan, konstitusi dan tertib administrasi PMII.
Target
Membangun keyakinan anggota untuk ber PMII
Pokok Bahasan
Sejarah singkat PMII
Pengertian PMII sebagai organisasi Pergerakan.
Visi Misi dan AD/ART PMII.
Struktur dan format organisasi PMII dari Rayon hingga PB
Arti lambang dan Mars PMII
Agus Santoso
Ranti

22:30 – 23:00 WIB
Kelembagaan Kopri
Tujuan
Peserta memahami konstruksi sosial gender dan sistem kelembagaan aktivis perempuan di PMII.
Target
Membangun pribadi anggota PMII yang sensitive gender dan berpegang teguh pada nilai2 keislaman
Pokok Bahasan
Sejarah dan Sistem kelembagaan Korp PMII Putri (KOPRI) yang diatur dalam AD/ART dan Peraturan Organisasi
Tujuan KOPRI
Format kaderisasi penunjang (non formal) KOPRI
Sulastri
Iin Nuraeni

23:00 – 00:00 WIB
Evaluasi Materi
-
All

Sabtu, 22 Oktober 2016

00:00 – 04:30 WIB
Liburan Ke Pulau Kapuk
-
All

04:30 – 07:30 WIB
Olahraga & Sarapan
-
All

07:30 – 09:00 WIB
Nilai Dasar Pergerakan
Tujuan
Peserta memahami perangkat nilai dasar yang menjadi pijakan pergerakan PMII.
Target
Membangun keyakinan anggota terhadap NDP PMII sebagai perangkat nilai ideal dan mendorong pengamalannya dalam keseharian bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pokok Bahasan
Fungsi dan Kedudukan NDP dalam PMII
Rumusan dan Filosofi NDP PMII
Membumikan NDP PMII dalam keseharian bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Lili Asnawi
Gugun Gunawan

09:00 – 10:30 WIB
Sejarah Bangsa Indonesia
Tujuan
Peserta mampu memahami proses pembentukan negara-bangsa (nation-state) Indonesia serta posisi Indonesia dalam perkembangan konstalasi internasional.
Target
Meneguhkan semangat keindonesiaan anggota
Pokok Bahasan
Akulturasi nilai (budaya dan agama) diberbagai wilayah di Indonesia
Posisi Indonesia pada masa kolonialisme.
Pengaruh Eropa dan Arab terhadap gagasan negara-bangsa Indonesia.
Pancasila dan Posisi Indonesia di Era Perang Dunia II (1939–1945), diawal-awal proklamasi kemerdekaan, ancaman agresi militer belanda dan dinamika Negara baru (1945-1959) dan Perang Dingin (1946 – 1991)
Hasan Sadeli
Jali

10:30 – 12:00 WIB
Kajian Disiplin Ilmu Fakultas/Jurusan
Tujuan
Memberikan support dan tambahan argumentasi bagi peserta untuk serius dalam menekuni disiplin ilmu yang dipilih di Perguruan Tinggi.
Target
Membangun keyakinan anggota bahwa ber PMII akan sinergi dengan prestasi perkuliahan
Pokok Bahasan
Materi Fakultatif (tergantung dari jurusan/fakultas darimana calon anggota berasal).
Posisi dan fungsi strategis disiplin ilmu yang bersangkutan dalam kehidupan kontemporer.
Posisi dan fungsi strategis disiplin ilmu yang bersangkutan bagi pergerakan.
H. Bakroni Latar
Agum

12:00 – 13:00 WIB
ISOMA
-
All

13:00 – 14:30 WIB
Antropologi Kampus
a. Tujuan
Peserta memahami dinamika akademik kampus dan PMII di lingkungan kampus.
b. Target
Membangun keyakinan peserta, bahwa ber PMII = menjadi insan akademik, tokoh intelektual
c. Pokok Bahasan
Pemetaan dinamika keorganisasian di kampus
Pemetaan potensi dan penguasaan organisasi intrakampus
Pokok bahasan lain yang dipandang relevan.
Arif Gunawan
Hermi

14:30 – 16:00 WIB
MANAGAMENT AKSI
Tujuan
Memahami bagaimana memanagement aksi sebelum aplikasi di jalan. serta memahami mauatan-muatan apa saja yang harus dipersipkan
Target
Agar Peserta Memahami dan dapat mengaplikasikan apa yang harus di siapkan sebelum Aksi dan bagaimana cara agar aksi tersebut dapat diketahui oleh publik. Dengan tepat pada sasaranya
c,     Pokok Bahasaan
Pengertian Aksi
Memahami Pra dan Pasca Aksi
Perlengkapan dan perangkat dalam aksi
Ucup Supriyadi
Mutaz

16:00 – 17:00 WIB
Aktualisasi Aksi

17:00 – 19:00 WIB
ISOMA

19:00 – 21:30 WIB
MUATAN LOKAL – Sejarah PMII Lokal
Tujuan
Peserta memahami peran dan peristiwa penting PMII di lingkungan Cabang, Komisariat dan Rayon setempat.
Target
Membangun keyakinan anggota bahwa ber PMII = bersilaturahim dan menjadi \keluarga besar PMII di rayon, komisariat, cabang hingga tingkat nasional
Pokok Bahasan
Proses kelahiran dan perkembangan PMII setempat.
Peranan dan aktivitas PMII di lingkungan kampus dan masyarakat setempat.
Tokoh-tokoh PMII setempat dan peran strategis mereka.
Pokok bahasan lain yang dipandang relevan.
Endun Mustoriy
Isnawati

21:30 – 23:00 WIB
PPTA
Tujuan
Peserta memahami administrasi PMII
Target
Tercipta dan terlaksananya administrasi organisasi yang sesuai dengan mekanisme organisasi.
Pokok pembahasan
AD/ART PMII
Mekanisme Pembuatan Surat
Nurman
Ijah

23:00 – 00:30 WIB
Tehnik Persidangan
Ahmad Rosid
Syahrudin

Minggu, 23 Oktober 2016

00:30 – 02:00 WIB
Istirahat
-
All

02:00 – 04:00 WIB
Pembaiatan
Ketua Umum PC PMII Kab. Serang
All

05:00 – 06:00 WIB
Penutupan
-
All











Lampiran III
Estimasi Anggaran Dana
Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII)
Rayon Tarbiyah STAI Assalamiyah
2016 - 2017

1.      Kesekretariatan
No
Belanja
Volume
Satuan
Jumlah

01
Kertas HVS
3 Rim
  35.000,-
Rp.       105.000,-

02
Amflop
1 Dus
  15.000,-
Rp.        15.000,-

03
Tinta Printer
2 Buah
  40.000,-
Rp.        80.000,-

04
Blok Note
60 Buah
   3.000,-
Rp.      180.000,-

05
Stiker
60 Buah
   2.000,-
Rp.      120.000,-

06
Stampel
1 Buah
  35.000,-
Rp.        35.000,-

07
Bak Stampel
1 Buah
   7.000,-
Rp.          7.000,-

08
Kwitansi
2 Buah
   3.000,-
Rp.          6.000,-

09
Map
60 Buah
   3.000,-
Rp.      180.000,-

10
Vandel
5 Buah
  25.000,-
Rp.      125.000,-

11
Sertifikat
60 Buah
   3.000,-
Rp.      180.000,-

12
Tas Peserta
60 Buah
   10.000,-
Rp.      600.000,-

Jumlah
Rp. 1.633.000,-


2.      Humasy
No
Belanja
Volume
Satuan
Jumlah

01
Transportasi Penyebaran Proposal

  Rp.  100.000,-

02
Transportasi Penyebaran Undangan

   Rp. 150.000,-

03
Honorium Nara Sumber

   Rp. 750.000,-

                                              Jumlah
Rp.    1.000.000,-


3.     Konsumsi
No
Belanja
Volume
Satuan
Jumlah

01
Snack Pembukaan
100 Kotak
           2.500,-
   Rp.        250.000,-

02
Makan Nara Sumber
7 Orang
           10.000,-
   Rp.          70.000,-

03
Makan Peserta
60 orang 7x
          5.000,-
    Rp.    2.100.000,-

04
Makan Panitia
40 Orang 7x
        5.000,-
   Rp.     1.400.000,-

05
Air Mineral
7 Dus
     15.000,-
    Rp.         105.000,-

06
Snack Penutupan
100 Kotak
  2.500,-
   Rp.        250.000,-

Jumlah
Rp.     4.175.000,-


4.     Dekorasi, Dokumentasi dan Akomodasi
No
Belanja
Volume
Satuan
Jumlah

01
Dekorasi

Rp.        200.000,-

02
Baterai
4 pak
10.000,-
RP.          40.000,-

03
Akomodasi

 Rp.        400.000,-

Jumlah
   Rp.      640.000,-

5.     SC
No
Belanja
Volume
Satuan
Jumlah

01
Spidol
10 Buah
6000,-
Rp.        60.000,-

02
Kertas Duplek
7 Lembar
5.000,-
RP.          35.000,-

03
Tinta Sepidol
3 Buah
15.000,-
 Rp.        45.000,-

Jumlah
   Rp.      140.000,-

6.     Rekapitulasi
No
Belanja
Volume

01
Kesekretariatan
Rp.    1.633.000,-

02
Humassy
Rp.    1.000.000,-

03
Konsumsi
Rp.    4.175.000,-

04
Dek Dok & Akomodasi
Rp.       640.000,-

05
SC
Rp.       140.000,-

Jumlah
Rp.    7.588.000,-

Terbilang: “Tujuh Juta lima Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah”


LEMBAR PENGESAHAN
Tentang Proposal Kegiatan
Masa Penerimaaan Anggota Baru (MAPABA)
Rayon Tarbiyah PMII STAI ASSALAMIYAH
Dan PMII STKIP Ikhlas Banten
2016 - 2017
Nama Kegiatan : Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
Tema Kegiatan : “Menanamkan Nilai-Nilai PMII Guna Membentuk Mahasiswa Kritis, Agamis,Nasionalis”
Pelaksana : Kegiatan ini dilaksanaka oleh panitia MAPABA PMII  Rayon tarbiyah STAI Assalamiyah & PMII STKIP IKHLAS BANTEN
Peserta : 1. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Assalamiyah 30 Peserta.
2.Mahasiswa STKIP Ikhlas banten 30 peserta
3.Delegasi Peserta PK & PR PMII KAB. SERANG
Waktu : Jumat-Minggu 21-23 Oktober 2016
Tempat : Gedung PGRI Kec. Jawilan
Dana Kegiatan : Rp. 7.588.000,-
                                 (Tujuh Juta Lima Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah)
Jawilan, 26 September 2016
Panitia Pelaksana,


M SAYYID ROSYID
Ketua OC
HADI APANDI
Sekretaris OC

Mengetahui,

SYAHRUDIN
Ketua

PPTA PMII

PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada system tertib administrasi yang diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan. Dalam upaya mewujudkan sistem administrasi yang dapat menunjang berjalannya mekanisme kerja organisasi di lingkungan PMII, maka diperlukan adanya seperangkat aturan sebagai usaha unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan dan disosialisasikan terus menerus agar menjadi tradisi organisasi yang baik dan positif dalam rangka pelaksanaan program organisasi guna mencapai tujuan.

Kecuali untuk memelihara keutuhan dan kesatuan gerak organisasi, adanya sistem administrasi itu juga untuk menegakkan wibawa organisasi dan disiplin organisasi bagi segenap organisasi bagi segenap anggota dan fungsionaris diseluruh tingkatan organisasi secara vertikal. Oleh karena itu terbitnya Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi merupakan suatu jawaban aktual ditengah-tengah mendesaknya keperluan akan adanya pedoman yang berlaku secara Nasional di lingkungan PMII dari tingkat Pengurus Besar sampai Rayon.

Pengertian
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) adalah serangkaian aturan mengenai penyelenggaraan organisasi dengan administrasi yang meliputi tertib kesekretariatan dan atribut organisasi yang berlaku tunggal untuk semua tingkatan organisasi PMII secara nasional.

Tujuan
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) bertujuan untuk :
Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan pemantauan pelaksanaan administrasi disemua tingkatan organisasi PMII.
Menyelenggarakan pola sistem pengorganisasian pada bidang kesekretariatan disemua tingkatan organisasi PMII.
Menegakkan wibawa dan disiplin organisasi serta menumbuhkan kesadaran, semangat dan kegairahan berorganisasi di kalangan anggota.

Sasaran
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) memiliki sasaran sebagai berikut :
Terwujudnya suatu aturan tunggal organisasi dibidang administrasi yang baru dan berlaku secara nasional.
Terpeliharanya nilai, jiwa dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh keutuhan, persatuan dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa organisasi.

Landasan
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) berlandaskan pada:
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Keputusan Kongres XV PMII tahun 2008

2. PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI
A. Pedoman Umum
Surat
Yang dimaksud dengan surat di dalam pedoman ini adalah sarana komunikasi timbal balik yang mengandung pesan-pesan resmi organisasi yang tertulis diatas kertas yang khusus diperlukan untuk kepentingan tersebut. Ketentuan surat-surat yang berlaku dan dapat dijadikan sarana komunikasi itu harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

Sistematika Surat
Surat menyurat resmi organisasi dengan sistimatika sebagai berikut :
(1) Nomor surat, disingkat No.
(2) Lampiran surat, disingkat Lamp.
(3) Perihal surat, disingkat Hal.
(4) Si alamat surat, “Kepada Yth dst”.
(5) Kata pembukaan surat.
“Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh”
(6) Kalimat Pengantar,
“Salam silaturrahim teriring do’a kami sampaikan semoga Bapak/Ibu/Sahabt senantiasa dalam lindungan-Nya, serta eksis dalam menjalankan aktifitas keseharian. Amin”
(7) Maksud surat
(8) Kata penutup,
“Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Thorieq”,
“Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh”.
(9) Tempat dan tanggal pembuatan surat
(10) Nama Pengurus organisasi beserta jabatan.

Bentuk Surat
Seluruh surat organisasi (resmi), kecuali jenis surat khusus, ditulis dengan bentuk Block Style, yaitu seluruh bentuk surat yang ketikannya dari kata pembukaan sampai nama penandatangan surat berada di tepi yang sama.

Jenis surat
Surat-surat resmi organisasi dikelompokkan kedalam dua jenis surat, yakni Umum dan Khusus. Surat umum adalah surat biasa yang rutin diterbitkan sebagai sarana komunikasi tertulis dikalangan internal maupun eksternal organisasi. Surat khusus adalah jenis surat yang menyatakan penetapan keputusan organisasi, produk normatif organisasi dan landasan pijak organisatoris., jenis tersebut diklasifikasikan ke dalam dua sifat; intern dan ekstern.

Kertas surat.
Seluruh surat diketik diatas kertas berukuran folio berat 80 gram dan berkop (kepala surat PMII). Kop berikut amplop berisikan :
Lambang PMII, sebagaimana ditentukan pada lampiran AD – ART PMII.
Tulisan berupa tingkat kepengurusan dan alamat organisasi.

Nomor surat
Seluruh surat resmi organisasi di semua tingkatan memiliki nomor yang terdiri atas:
Nomor urut surat.
Tingkat dan periode Kepengurusan.
Jenis surat dan nomor surat.
Penanda tanganan surat.
Bulan pembuatan surat
Tahun pembuatan surat.

2. Stempel
Bentuk stempel
Stempel organisasi untuk semua tingkatan organisasi berbentuk persegi panjang  bergaris tunggal.
Ukuran stempel
Stempel resmi organisasi berukuran panjang 6 cm dan lebar 3 cm.
Tulisan stempel
Stempel resmi organisasi berisi :
1. Lambang PMII disebelah kiri
2. Tulisan disebelah kanan terdiri atas :
a. Tingkatan kepengurusan, baris pertama
Nama organisasi, baris kedua;
“Pergerakan”, baris ketiga;
“Mahasiswa Islam” dan
baris keempat; “Indonesia”.
b. Nama tempat atau daerah, baris kelima.
c. Tinta Stempel.
Seluruh jenis stempel disemua tingkatan menggunakan tinta stempel (stampink) warna merah.

Buku Agenda
Ukuran Buku
Pada dasarnya seluruh jenis buku dapat digunakan sebagai buku agenda, asalkan sesuai dengan kolom yang diperlukan.
Model Buku
Buku agenda surat terdiri atas buku agenda surat keluar dan buku agenda surat masuk, model yang digunakan keduanya sebagai berikut :
Buku agenda surat keluar, terdiri atas kolom;
Nomor urut pengeluaran
Nomor surat
Alamat surat
Tanggal surat;
tanggal pembuatan
tanggal pengiriman
Perihal surat
Keterangan

Buku agenda surat masuk, terdiri atas kolom
Nomor urut penerimaan
Nomor surat
Alamat surat / pengirim
Tanggal surat;
tanggal pembuatan
tanggal penerimaan
Perihal surat

Buku Kas
Ukuran Buku Kas
Semua jenis buku dapat digunakan sebagai buku kas, asalkan sesuai dengan kolom yang diperlukan.
Model Buku Kas
Buku kas untuk seluruh jenis kegiatan pada semua tingkatan organisasi menggunakan model buku kas yang terdiri dari atas kolom;
Nomor urut penerimaan
Uraian sumber kas
Jumlah uang yang diterima
Nomor urut pengeluran
Uraian penggunaan kas
Jumlah uang yang dikeluarkan

Buku Inventarisasi
Ukuran Buku Inventarisasi
Buku Inventaris dapat menggunakan pelbagai jenis dan ukuran buku yang sesuai dengan kolam yang diperlukan.
Model Buku Inventarisasi
Buku inventarisasi untuk semua tingkatan organisasi menggunakan model buku yang terdiri atas kolom :
Nomor urut.
Nama barang.
Merk barang.
Tahun pembelian.
Jumlah barang
Keadaan barang

Papan Nama
Bentuk
Bentuk papan nama organisasi di semua tingkatan kepengurusan berbentuk empat persegi panjang.
Ukuran Papan Nama
Ukuran papan nama, sesuai dengan ketentuan peraturan Mendagri No.5 Thn 1986 adalah :
- Pengurus Besar; Panjang 400 cm dan lebar 200 cm
- Pengurus Koordinator Cabang; Panjang 200 cm dan lebar 150 cm
- Pengurus Cabang; Panjang 150 cm dan lebar 135 cm
- Pengurus Komisariat; Panjang 160 cm dan lebar 120 cm
- Pengurus Rayon; Panjang 140 cm dan lebar 105 cm
Tulisan Papan Nama
Papan nama berisi tulisan yang terdiri dari :
Lambang PMII,di sebelah kiri atas
Kode wilayah dibagian bawah lambang PMII
Nama organisasi tingkat kepengurusan
Alamat sekretariat dibagian bawah
Warna Papan Nama
Papan nama menggunakan warna sebagai berukut :
Warna dasar biru tua
Lambang PMII; sesuai dengan lampiran ART.
Tulisan; putih
Bahan Papan Nama
Pada dasarnya semua jenis benda pipih dan rata dengan digunakan sebagai Papan Nama.
Namun yang layak digunakan adalah :
Triplek dan sejenisnya
Kayu Tebal
Seng dan sejenisnya

Jaket
Warna Jaket
Jaket resmi organisasi disemua tingkatan menggunakan warna biru muda
Model Jaket
Model jaket resmi organisasi adalah jas tangan panjang
Bahan Jaket
Jaket resmi organisasi terbuat dari bahan-bahan tekstil yang relatif tebal dan kaku
Atribut Jaket
Jaket organisasi dilengkapi dengan sejumlah atribut sebagai berikut:
- Lambang PMII,sebelah kiri bawah
- Nama pengurus, sebelah kanan atas
- Tingkatan organisasi,sebelah kiri diatas lambang PMII.

Peci
Warna Peci
Peci organisasi disemua tingkatan menggunakan warna dasar biru muda.
Model Peci
Model peci sama seperti khas Indonesia dilengkapi dengan garis,strip dan segi Lima warna kuning disebelah kiri.
Bahan Peci
Peci resmi organisasi terbuat dari bahan tekstil yang tebal dan kaku.

Salempang
Warna salempang
Warna salempang organisasi memiliki tiga warna, yaitu biru tua, kuning dan biru muda
Ukuran salempang
Salempang organisasi yang resmi berukuran panjang 60 cm dan lebar 4,5 cm.
Bahan salempang
Salempang resmi organisasi terbuat dari bahan tekstil yang halus dan berkilap, dilengkapi rompi dan lencana diujung keduanya.

Lencana
Jenis lencana
Lencana organisasi dapat dikelompokan kedalam dua jenis,yaitu   lencana besar dan lencana kecil.
Warna Lencana
Warna lencana besar memiliki dasar sesuai dengan bahan,sedang lencana   kecil berwarna dasar putih berlambang PMII sesuai ketentuan lampiran ART.
Bentuk Lencana
Lencana besar berbentuk perisai,sesuai perisai lambang PMII dengan ukuran tinggi 9 cm dan lebar 7 cm 73 sedang lencana kecil berbentuk bulat berdiameter 3 cm.
Bahan Lencana
Lencana besar dan kecil terbuat dari bahan logam,seperti aluminium, seng, dan sebagainya. Peraturan Organisasi.
Tulisan
Lencana besar hanya berwujud lambang tanpa tulisan,sedangkan lencana kecil bertuliskan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mengitari lambang PMII.

Kartu Tanda Anggota
Sistematika
Bagian belakang
- Nomor
- Nama
- Tempat Tanggal Lahir
- Alamat Rumah
- Perguruan Tinggi
- Fakultas/Jurusan
- Komisariat
- Tempat dan tanggal Pembuatan
- Tanda Tangan dan nama terang pemegang KTA
- Tanda Tangan dan nama terang PKC/PC
- Stempel PKC/PC
Bagian depan
- Kop dan logo PMII
- Tujuan sesuai dengan pasal 4 AD PMII
- Tanda tangan dan nama terang ketua umum dan sekjend PB.
- Pas photo ukuran 2 x 3 disebelah kanan
- Stempel PB PMII
Bentuk
Ditulis dengan block style yaitu bentuk ketikan yang seluruhnya mulai dari nomor sampai nama penanda tangan berada ditepi yang sama.
Kertas
Kertas KTA berwarna dasar kuning dan ada back ground lambang PMII
Nomor
Penomoran Anggota PMII disusun sebagai berikut:
01-01-A01-01-01-01-2013 dengan keterangan:
01  : pertama merupakan nomor keaggotaan yang ditetapkan oleh Pengurus Besar PMII
A   : merupakan kode wilayah masing-masing PKC/PC
01 : kedua merupakan nomor keanggotaan yang ditetapkan oleh PKC
: ketiga merupakan nomor anggota yang ditetapkan oleh PC
: keempat merupakan nomor anggota yang ditetapkan oleh PK
: kelima merupakan nomor anggota yang ditetapkan oleh PR
: keenam merupakan bulan penerbitan KTA 2013 merupakan tahun penerbitan KTA
Ukuran
Panjang 9 cm dan lebar 4 cm
Tulisan
Menggunakan font Times New Roman diseluruh bagian KTA
Lambang PMII
Lambang PMII serta maknanya adalah sebagaimana diatur dalam anggaran rumah tangga organisasi.

Bendera PMII
Bendera PMII adalah sebagaimana diatur dalam anggaran rumah tangga organisasi dan dilingkari garis berwarna putih.
adapun mengenai penamaan tingkat struktur ditulis dibawah logo secara horizontal.
Minimal ukuran bendera 60 X 9014

Pedoman Teknis
Surat
Sebelum proses pengetikan surat,sedapat mungkin membuat draf atau konsep untuk surat terlebih dahulu guna menghindari kesalahan atau kekeliruan dalam pengetikan.
Agar mempermudah pemantauan dan pengecekan surat, maka seluruh jenis surat harus dibuatkan copy atau salinannya buat di file atau di arsip.
Dalam pembuatan  surat  resmi organisasi yang harus  diperhatikan adalah kode atau sandi yang terkandung dalam nomor surat. Pembatasan pada setiap item  kode atau sandi ditandai dengan titik dan bukan dengan garis.
Setiap penomoran surat mengandung 6 item kode (untuk PB) dan 7 item untuk (Pengurus Koorcab/Cabang) yaitu :
Nomor Surat
Tingkat Kepengurusan
Pengurus Besar disungkat PB
Pengurus Koordinator Cabang disimgkat PKC
Pengurus Cabang disingkat PC
Pengurus Komosariat disimgkat PK
Pengurus Rayon disingkat PR
Jenis Surat dan Nomor Urut:
Untuk Pengurus Besar:
Internal khusus,seperti surat keputusan ditandai dengan kode: 01
Internal Umum,seperti surat-surat biasa selain surat keputusan, ditandai kode: 02
Eksternal khusus,seperti surat mandat khusus,audensi dengan pejabat dll, dipakai kode: 03
Eksternal umum adalah surat yang bersifat umum,ditandai dengan kode: 04.

Untuk Pengurus Koorcab, Cabang, Komisariat dan Rayon
Internal, (umum dan khusus) dengan kode : 01
Eksternal ( umum dan khusus) dengan kode : 02

Penandatanganan Surat
Untuk Pengurus Besar
Jika penandatangan surat adalah Ketua Umum dan Sekjen, ditandai dengan kode : A-I
Jika penandatangan surat adalah ketua Umum dan Sekjen,ditandai dengan kode : A-II
Jika penandatangan surat adalah ketua Umum dan Sekbid ditandai dengan kode:  A-III
Jika penandatangan surat adalah Ketua dan Sekjen ,ditandai dengan kode : B-I
Jika Penandatangan surat adalah Ketua dan Wakil Sekjen,ditandai dengan kode: B-II
Jika penandatangan surat adalah Ketua dan Sekbid ditandai dengan kode : B-III
Jika penandatangan surat adalah Ketua Umum dan  Sekjen,Bendahara dan Wakil Bendahara ditandai dengan kode : C-I
Jika penandatangan surat adalah Ketua Umum,Wakil Sekjen,dan Bendahara/Wakil Bendahara,ditandai dengan kode : C-II
Jika penadatangan surat adalah Ketua, Sekbid dan Bendahara/Wakil  Bendahara,ditandai dengan kode : C-III
Jika Penanda tangan surat adalah ketua umum sendiri, ditandai dengan kode : A-0

Untuk Pengurus Koorcab dan Cabang :
Jika penandatangan surat adalah Ketua Umum dan Sekretaris Umum ditandai dengan kode: A-I
Jika penandatangan surat adalah Ketua Umum dan Sekretaris, ditandai dengan kode: A-II
Jika penandatangan surat Ketua dan Sekretaris Umum, ditandai dengan kode : C-III
Jika  penandatanganan  surat  adalah  Ketua  dan  Sekretaris ditandai  145 Peraturan Organisasi dengan  kode: B-II. Khusus yang berkaitan dengan masalah keuangan organisasi.
Jika penandatangan  surat adalah Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara/ Wakil Bendahara, ditandai dengan kode: C-I
Jika  penandatangan  surat  adalah  Ketua, Sekretaris  dan Bendahara/wakil bendahara ditandai dengan kode: C-II
Jika Penandatangan surat adalah ketua umum sendiri, ditandai dengan kode: A-0

Untuk Pengurus Komisariat dan Rayon :
Jika penandatangan surat adalah Ketua dan Sekretaris ,ditandai dengan kode: A-I
Jika penandatangan surat adalah Ketua dan Wakil Sekretaris, ditandai dengan kode: A-II
Jika penandatangan surat adalah Wakil Ketua dan Sekretaris, ditandai dengan kode: B-I
Jika penandatangan surat adalah Wakil Ketua dan wakil Sekretaris ditandai dengan kode: B-II
Jika Penanda tangan surat adalah ketua umum sendiri, ditandai dengan kode: A-0

Khusus yang berkaitan dengan masalah keuangan organisasi:
Jika penandatangan surat adalah Ketua, Sekretaris dan Bendahara/Wakil Bendahara ditandadi dengan kode : C-I
Jika penandatangan surat adalah Wakil Ketua, Wakil Sekretaris dan Bendahara / Wakil Bendahara ditandai dengan kode: C-II

Bulan Surat
Kode bulan surat sesuai dengan bilangan bulan.

Tahun Surat
Kode tahun ditulis sesuai dengan bilangan tahun dibuatnya surat.

Kode Koorcab/ Cabang
Khusus untuk Koorcab dan Cabang mencantumkan kode dan diletakkan setelah kolom tingkat kepengurusan dan periode tingkat kepengurusan. Kemudian untuk Komisariat dan Rayon cukup menentukan kode Cabang yang bersangkutan.
Koorcab/Cabang yang berada di wilayah Sumatera,ditandai dengan kode: U
Koorcab/Cabang yang berada di wilayah Jawa dan Madura,ditandai dengan kode: V
Koorcab/Cabang yang berada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, ditandai dengan kode: W
Koorcab/Cabang yang berada di wilayah Kalimantan ditandai dengan kode: X
Koorcab/Cabang yang berada di wilayah Sulawesi ditandai dengan kode: Y
Koorcab/Cabang yang berada di wilayah Maluku dan Papua ditandai dengan kode: Z

Kode Koorcab/Cabang:
Kode
Pulau
Provinsi
Nomor

U
Sumatra
Sumatra Utara
Nangro Aceh Darussalam
Sumatera selatan
Sumatera Barat
Lampung
Bengkulu
Riau
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Jambi
U-01
U-02
U-03
U-04
U-05
U-06
U-07
U-08
U-09
U-10

V
Jawa dan Madura
Jawa Tengah
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Timur
DI Yogyakarta
Banten
V-01
V-02
V-03
V-04
V-05
V-06

W
Bali Dan Nusatenggara
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
W-01
W-02
W-03

X
Kalimantan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
X-01
X-02
X-03
X-04147

Y
Sulawesi
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Sulawesi Barat
Y-01
Y-02
Y-03
Y-04
Y-05
Y-06

Z
Maluku dan Papua
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Z-01
Z-02
Z-03
Z-04

Contoh nomor surat:
Surat Pengurus Besar
Nomor : 360.PB-XIV.01-234.A-1.09.2009
360 =  Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
PB =  Pengurus Besar
-XVII =  Periode ke 17
01  =  Jenis surat internal khusus
-234  =  Nomor urut surat jenis tersebut
A-I  =  Ditanda tangani Ketua Umum dan Sekretaris Jendral
09  =  Bulan ditetapkannya surat
2009  =  Tahun pembuatan surat

Surat Pengurus Koordinator Cabang
Nomor :  027.PKC-XII.Y-1.01-018.A-II.12.2009
027 =  Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
PKC  =  Pengurus Koordinator Cabang
-XII  =  Periode ke 12
Y-1  =  Kode wilayah Sulawesi Selatan
01  =  Jenis surat internal (khusus dan umum)
-018  =  Nomor urut surat jenis tersebut
A-II  =  Ditanda tangani Ketua Umum dan Sekretaris
12  =  Bulan ditetapkannya surat
2009  =  Tahun pembuatan surat

Surat Pengurus Cabang
Nomor : 035.PC-XV.W-02.02-022.B-I.12.2009
035  =  Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
PC  =  Pengurus Cabang
-XV  =  Periode ke 15
W-02  =  Kode wilayah Nusa Tenggara Barat
02  =  Jenis surat eksternal (khusus dan khusus)
022 =  Nomor urut surat jenis tersebut
B-I  =  Ditanda tangani Ketua dan Sekretaris Umum
12  =  Bulan ditetapkannya surat
2009  =  Tahun pembuatan surat

Surat Pengurus Komisariat
Nomor : 021.PK -XI.Z-03.01-010.B-II.12.2009
021  =  Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
PK  =  Pengurus Komisariat
-X  =  Periode ke 10
Z-03  =  Kode wilayah Papua
01  =  Jenis surat internal (khusus dan khusus)
-010  =  Nomor urut surat jenis tersebut
B-II  =  Ditanda tangani wakil ketua dan wakil sekretaris
12  =  Bulan ditetapkannya surat
2009  =  Tahun pembuatan surat

Surat Pengurus Rayon
Nomor : 016.PR-IX.X-04.02-007.A-I.01.2002
016  =  Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
PR  =  Pengurus Komisariat
-IX  =  Periode ke 9
X-04  =  Kode wilayah Kalimantan Timur
02  =  Jenis surat eksternal (khusus dan khusus)
-007  =  Nomor urut surat jenis tersebut
A-I  =  Ditanda tangani ketua dan sekretaris
12  =  Bulan ditetapkannya surat
2009  =  Tahun pembuatan surat

Seluruh jenis surat keluar yang dikirim melewati hirarki organisasi secara vertikal, wajib memberikan tembusan.
Untuk surat kepanitiaan sedapat mungkin berpedoman pada tata cara penomoran surat sebagaimana  tercantum pada point 2.2.13 dan 2.2.1.4.
Penandatanganan seluruh jenis surat- surat harus menggunakan tinta warna hitam.
perlu nomor surat kepanitiaan

Stempel
Pembubuhan stempel organisasi pada surat resmi organisasi diusahakan sedapat mungkin agar tertera ditengah – tengah antara dua tandatangan pengurus dan tidak  menutupi nama pengurus yang bertandatangan.
Pengurus yang berwenang stempel organisasi adalah Ketua Umum atau Sekjend (untuk PB), Ketua Umum atau Sekretaris Umum (untuk Koorcab/Cabang) dan Ketua atau Sekretaris (untuk Komisariat dan Rayon).
Pembuatan stempel kepanitiaan harus mencantumkam lambang PMII disebelah kiri dan tulisan yang menunjukan jenis kepanitiaan disebelah kanan, dengan ukuran yang serasi dan seimbang.

Buku Agenda
Buku agenda berfungsi untuk mendokumentasikan seluruh jenis surat, baik surat keluar ataupun surat masuk, agar buku tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka perlu dipelihara dan disimpan secara baik setelah dipergunakan.
Buku agenda harus senantiasa ditempatkan diatas meja kerja, terutama kita sedang membuat surat atau ketika menerima surat dari instansi lain.
Kolom-kolom yang terdapat dalam buku agenda surat, baik keluar maupun kedalam berjumlah 7 (tujuh) kolom.
Contoh:
3.1 Agenda surat keluar 151
No
No. Surat
Tujuan Surat
Tanggal Surat
Hal
Ket


Buat
Kirim

1
2
3
4
5
6
7

     
3.2 Agenda surat masuk
No
No. Surat
Tujuan Surat
Tanggal Surat
Hal
Ket


Buat
Datang

1
2
3
4
5
6
7

Buku Kas
Seluruh jenis kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dana organisasi, harus tercatat dalam buku Kas terdiri atas:
Buku Harian
Neraca Bulanan
Neraca Tahunan
Segala penerimaan dana harus dicatat di dalam Buku Kas bagian kiri (debet) dan pengeluaran dana bagian kanan (kredit). Kelebihan atau kekurangan dalam penjumlahan uang disebut saldo.
Pengurus yang berwenang menyimpan dan mempergunakan Buku Kas adalah Bendahara/wakil bendahara, pada setiap jenjang kepengurusan organisasi.
Contoh:
No
Uraian
Debet
Kredit
Saldo






Dalam pelaporan bidang keuangan organisasi, kecuali dibuat dalam bentuk neraca, juga dilengkapi dengan kwitansi atau tanda pembayaran dalam pembelian barang-barang untuk kepentingan organisasi.

Buku Inventarisasi
Buku inventarisasi berfungsi untuk mencatat seluruh kekayaan atau barang-barang milik organisasi, agar mudah melakukan pemeliharaan, perawatan dan pemantauan terhadap barang-barang tersebut, sebagai asset organisasi yang dihasilkan dari suatu masa bakti kepengurusan.
Model buku inventarisasi untuk semua tingkatan organisasi dibuat dengan 7 kolom, seperti berikut ini :
No
Nama Barang
Tahun Pengadaan
Merk
Jumlah
Keadaan
Ket

1
2
3
4
5
6
7








Pengurus yang berwenang untuk menyimpan dan melakukan inventarisasi adalah sekjen/sekretaris Umum/sekretaris disemua tingkatan organisasi.

Papan Nama
Papan nama organisasi dipasang dengan seizin pihak yang berwenang dinding atau halaman muka kantor sekretariat atau ditempat yang strategis dan berdekatan dengan sekretariat organisasi.
Pembuatan papan nama organisasi dan pemasangannya harus memperhatikan ketentuan.
Pengurus Besar
Pengurus Koordinator Cabang :153
Sebelah kiri diberi logo PMII dan dibawah logo ditulis kode wilayah
Pengurus Cabang.
Sebelah kiri diberi logo PMII dan dibawah logo ditulis kode wilayah
Pengurus Komisariat
Sebelah kiri diberi logo PMII dan dibawah logo ditulis kode wilayah
Pengurus Rayon
Sebelah kiri diberi logo PMII dan dibawah logo ditulis kode wilayah

Jaket
Jaket resmi organisasi digunakan oleh anggota dan fungsionaris pada acara-acara resmi organisasi, termasuk didalamnya rapat-rapat pengurus disemua tingkatan organisasi, serta ketika menghadiri resepsi/acara yang diselenggarakan organisasi lain.
Penggunaan jaket secara lengkap dengan peci dan salempang hanya pada acara pelantikan pengurus disemua tingkatan organisasi, resepsi Harlah dan pada setiap upacara pembukaan kegiatan organisasi.
Pengurus yang berwenang menggunakan jaket secara lengkap adalah pengurus harian pada semua tingkatan organisasi,terutama Ketua Umum dan Sekjend ( untuk PB ),Ketua Umum dan Sekretaris Umum ( untuk PKC/PC ), Ketua dan Sekretaris untuk Komisariat dan Rayon.

Peci
Peci organisasi digunakan pada acara-acara resmi maupun semi untuk menunjukan identitas organisasi kepada khalayak umum.
Peci organisasi wajib digunakan bagi para petugas bidang protokol dan atau/ anggota pada setiap kegiatan disemua tingkat organisasi.

Selempang
Salempang dapat digunakan bersama dengan atau tanpa jaket. Tapi untuk acara sebagaimana ketentuan pada pedoman tehnis point harus dengan jaket.
Jika salempang akan dikenakan,maka sisi bagian luar adalah yang berwarna biru tua dan sisi bagian dalam adalah biru 73 muda. Kemudian pada pertemuan kedua ujung salempang diletakkan lencana besar PMII.

Lencana
Lencana organisasi dapat digunakan pada peci, baju dan benda lainnya yang bertujuan menunjukan identitas pada khalayak umum.
Peneggunaan lencana besar disematkan pada jaket atau salempang dan lencana kecil – pada  peci atau baju diatas dada sebelah kiri.

Kartu Tanda Anggota155
KTA diberikan setelah mengikuti MAPABA dan dinyatakan lulus dan sudah dibaiat sebagai anggota PMII.
KTA digunakan dalam acara-acara resmi organisasi apabila dibutuhkan misalnya seperti kongres, muspim dan lain sebagainya untuk menjadi tanda pengenal bahwa ia benar-benar anggota PMII.

PENUTUP
Pedoman penyelenggaraan tertib administrasi ini,akan berfungsi sebagai mana mestinya,jika seluruh anggota dan pengurus disemua tingkatan organisasi berkemauan keras melakukan pedoman ini secara sungguh - sungguh.
Hal-hal yang belum terjangkau dalam pedoman ini,akan diatur kemudian oleh Pengurus Besar

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq
Ditetapkan di : Sekretariat PR Tarbiyah PMII STAI Assallamiyah
Tanggal : 17 Oktober 2016
Pukul    : 13:15 WIB