MAJU ADALAH KE WAJIBAN & MUNDUR ADALAH SUATU BENTUK PENGHIANATAN.

Senin, 05 Desember 2016

MOTIVASI KERJA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN

PENDAHULUAN
Lembaga pendidikan yang kita anut sekarang ini merupakan tipikal institusi yang lahir pada era modern. Dan sebagai sebuah institusi modern, lembaga pendidikan dewasa ini menerapkan manajemen yang telah lebih dahulu dikembangkan dalam dunia bisnis. Sedangkan, dalam manajemen modern, suatu organisasi dituntut untuk dapat mempraktekkan sistem  secara bersih, transparan, dan profesional.

Oleh karenanya tidak heran jika manajemen dengan sendirinya memegang posisi vital dalam penyelenggaraan pendidikan. Kehidupan suatu lembaga tergantung dari apakah lembaga tersebut mempunyai program kerja atau tidak. Melaksanakannya atau tidak. Manajemen yang modern (baca: profesional) dapat menjadi instrument untuk mengarahkan suatu lembaga pada program kerja yang rasional, terencana, terukur, dan terfokus pada suatu target yang telah ditetapkan bersama.

Namun demikian, peran manajemen tidak terlepas dari sumber daya manusia yang ada. Karena bagaimanapun, manusia merupakan subjek sejati dari seluruh kerja dan karyanya. Sementara baik proses dan hasil kerja manusia ditentukan dari motivasi ia bekerja.

Oleh karenanya, pada pertemuan kali ini, penulis akan membahas sisi psikologis manusia dalam memposisikan dirinya pada pekerjaannya yang dalam hal ini akan diberi tajuk : ”Motivasi Kerja dalam Lembaga Pendidikan”.

PENGERTIAN MOTIVASI
Istilah motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Motivasi ialah suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan. Pada dasarnya seorang bekerja karena keinginan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dorongan keinginan pada diri seseorang dengan orang yang lain berbeda sehingga perilaku manusia cenderung beragam di dalam bekerja.

Motivasi menurut Sahabat Ucup Supriyadi (Ketua II PC PMII Kab. Serang, 2016), motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menyerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Jenis – Jenis Motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu:
Motivasi positif (insentif positif)
Pimpinan memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

Motivasi negatif (insentif negatif)
Pinpinan memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut dihukum.

Tujuan Motivasi
Tingkah laku bawahan dalam suatu organisasi seperti sekolah pada dasarnya berorientasi pada tugas. Maksudnya, bahwa tingkah laku bawahan biasanya didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan harus selalu diamati, diawasi, dan diarahkan dalam kerangka pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan tujuan Motivasi Kerja dalam Pendidikan ialah:
1.Meningkatkan moral dan kepuasan tenaga pendidik.
2.Meningkatkan produktivitas kerja tenaga pendidik.
3.Mempertahankan kestabilan kerja tenaga pendidik lembaga.
4.Meningkatkan kedisiplinan absensi tenaga pendidik.
5.Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
6.Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi tenaga pendidik.
7.Meningkatkan tingkat kesejahteraan tenaga pendidik.
8.Mempertinggi rasa tanggung jawab tenaga pendidik terhadap peningkatan Sumberdaya Manusia (SDM)  peserta didik.
9.Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar - benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

Fungsi Motivasi
1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk merumuskan kebutuhan atau suatu tujuan. Maka Motivasi dapat disimpulkan:
1. Sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.
2. Sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan Tenaga Pendidik dan Lembaga agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan Tenaga Pendidik dan tujuan Lembaga sekaligus tercapai.
3. Sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku. Pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
4. Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri.
5. Sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Pengertian Kerja
Kerja menurut Etimologi ialah kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan (diperbuat), sedangkan menurut terminologi adalah sebagai:
Aktivitas dasar dan dijadikan bagian esensial dari kehidupan manusia.
kerja itu memberikan status, dan mengikat seseorang kepada individu lain dan masyarakat.
pada umumnya wanita atau pria menyukai pekerjaan.
moral pekerja dan pegawai itu banyak tidak mempunyai kaitan langsung dengan kondisi fisik maupun materil dari pekerjaan.

Penjelasan Motivasi Kerja dalam Pendidikan
Motivasi kerja merupakan motivasi yang terjadi pada situasi dan lingkungan kerja yang terdapat pada suatu organisasi atau lembaga. Keberhasilan dan kegagalan pendidikan memang sering dikaitkan dengan motivasi kerja guru. Pada dasarnya manusia selalu menginginkan hal yang baik-baik saja, sehingga daya pendorong atau penggerak yang memotivasi semangat kerjanya tergantung dari harapan yang akan diperoleh mendatang jika harapan itu menjadi kenyataan maka seseorang akan cenderung meningkatkan motivasi kerjanya.

Disinipun harus dibahas kembali tentang motivasi kerja Pimpinan Lembaga terhadap tenaga pendidik, terkadang realisasi dalam suatu Lembaga masih teramat banyaknya para Pimpinan Lembaga yang tidak perduli akan pengadaan fasilitas dan media pembelajaran, karena tidak dapat dipungkiri semakin pesatnya kemajuan teknologi pembelajaran ini dapat meningkatkan semangat atau efektivitas tenaga kerja terhadap tujuan, tanggung jawab dan peningkatkan SDM terhadap siswa.

Maka efek buruk dari kurangnya motivasi kerja terhadap tenaga pendidik seperti pengadaan fasilitas dan teknologi media pembelajaran dapat melemahnya semangat mengajar dari para tenaga pendidik, dan jika telah melemahnya semangat kerja tenaga pendidik terhadap tanggung jawab dan rutinitasnya imbasnya kepada peningkatan SDM Siswa, jika Siswa menjadi imbas dari kurang pekanya Pimpinan Lembaga terhadap motivasi kerja, MAKA BAGAI MANA NASIB BANGSA INI ? jika para generasi penerus bangsa kurangnya ilmu pengetahuan MAKA HANCURLAH BANGSA INI.

PENUTUP
Demikian dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbil a’lamin, telah selesainya suatu karya ilmiyah terhadap betapa penting dan wajibnya suatu Motivasi Kerja dalan Pendidikan karena Tingkah laku bawahan dalam suatu organisasi seperti sekolah pada dasarnya berorientasi pada tugas. Maksudnya, bahwa tingkah laku bawahan biasanya didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan harus selalu diamati, diawasi, dan diarahkan dalam kerangka pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Sahabat Ucup Supriyadi (Ketua II PC PMII Kab. Serang, 2016). Motivasi Kerja Organisasi PMII Kab. Serang.

KBBI Arti kata Motivasi

KBBI Arti kata Kerja

PR TARBIYAH PMII STAI Assalamiyah (2016). Kajian Tentang Motivasi Kerja dalam Pendidikan (Sekretariat PR Tarbiyah PMII STAI Assalamiyah)

Pencarian Pengertian di Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar